Jumat, 05 Oktober 2012

Alkaloid


Alkaloid adalah senyawa –senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, bersifat basa, dan struktur kimianya mempunyai sistem lingkar hetereosiklik dengan nitrogen sebagai hetero atomnya. Unsur-unsur penyusun alkaloid adalah hidrogen,nitrogen,dan oksigen.alkaloid yang struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada beberapa saja. Ada pula alkaloid yang mengandung unsur lain, selain keempat unsur yang telah disebutkan. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan senyawa ini disebut alkaloid.
Pada temperatur kamar, kebanyakan alkaloid berupa padatan. Bentuk alkaloid ada yang kristal dan amorf. Beberapa diantaranya berupa cairan, namun tidak banyak jumlahnya. Alkaloid yang padat pada umumnya berwarna putih atau tidak berwarna , tetapi ada pula yang berwarna kuning,misalnya berberina. Alkaloid padat sukar larut dalam air , tetapi larut dalam pelarut organik yang umum, seperti kloroform, alkohol, benzen dan eter. Sebaliknya garam-garam alkaloid mudah larut dalam air tetapi hanya sedikit larut dalam alkohol.
Kebanyakan alkaloid adalah amina tersier dan memiliki satu atau lebih atom karbon asimetris sehingga didalam larutan menunjukkan kerja optis. Alkaloid atau garam-garamnya banyak digunakan sebagai obat. Ada yang rasanya pahit dan bersifat sebagai toksik terhadap tubuh.

Alkaloid yang sampai saat ini telah dikenal digolongkan atau di klasifikasikan atas beberapa cara . cara-cara umum yang dipakai aadalah membagi alkaloid berdasarkan struktur kimia, sumber-sumber tumbuhan yang diperoleh atau akyivitas farmakologis.
Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk penelusuran bioaktifitas. Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.
Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang farmakologi :
Senyawa Alkaloid
(Nama Trivial)
Aktivitas Biologi
Nikotin
Stimulan pada syaraf otonom
Morfin
Analgesik
Kodein
Analgesik, obat batuk
Atropin
Obat tetes mata
Skopolamin
Sedatif menjelang operasi
Kokain
Analgesik
Piperin
Antifeedant (bioinsektisida)
Quinin
Obat malaria
Vinkristin
Obat kanker
Ergotamin
Analgesik pada migrain
Reserpin
Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi
Mitraginin
Analgesik dan antitusif
Vinblastin
Anti neoplastik, obat kanker
Saponin
Antibakteri

Sumber :
Drs. Damin Sumardjo.2006. Pengantar kimia.Jakarta : Kedokteran EGC
http://www.chem-is try.org/artikel_kimia/biokimia/alkaloid_senyawa_organik_terbanyak_di_alam/


5 komentar:

fitria mengatakan...

masalah :
Fungsi alkaloid sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tubuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion. Senyawa alkaloid dalam bidang farmakologi misalnya (nikotin,morfin,kodein,atropin,skopolamin,dst . Apa yang menyebabkan nikotin dalam rokok berbahaya?

Ima Nurisa mengatakan...

yang membuat nikotin berbahaya adalah karena kemiripan strukturnya dengan nikotinamide (vitamin B3)

Nicotinamid merupakan salah satu bentuk dari vitamin B3 (ada yg berupa nikotinamid dan ada yang berupa niasin), fungsinya sangat vital untuk proses tubuh terutama yang menyangkut kerja enzim (sebagai co-enzim) untuk metabolisme tubuh dan hormon tubuh, sehingga apabila kekurangan vit B3 dapat meyebabkan keletihan, insomnia, mual, dsbnya.

Perbedaan nikotin dan nikotinamid?
Perbedaan terletak pada struktur kimianya, dimana nikotinamid mengandung gugus oksi-metilen pada N heterosiklik yang sama yang dimiliki oleh nikotin pada tembakau.

Meskipun mirip, dengan adanya satu perbedaan struktur itulah yang membedakan fungsi dan manfaatnya, jadi kita tidak perlu khawatir akan efek nikotin yang mungkin timbul apabila mengonsumsi nikotinamid.
Namun ada fakta yang menarik dimana nikotin dari tembakau dapat mempengaruhi fungsi tubuh yaitu nikotin mengganggu proses penyerapan dan kerja dari nikotinamid karena kemiripan struktur yang dimiliki oleh mereka.

kimia mengatakan...

Nikotin

Nikotin, karbon monoksida, dan bahan kimia lain yang berbahaya dalam asap rokok memasuki aliran darah seseorang dan menyebabkan banyak masalah kesehatan. Ada berapa banyak kandungan bahan kimia dalam sebatang rokok? Menurut penelitian, lebih dari 700 jenis bahan kimia tambahan kemungkinan digunakan oleh perusahaan rokok. Sedangkan asap rokok mengandung setidaknya 4.000 zat, termasuk arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida.

Oleh karena kandungan zat kimia yang berbahaya tersebut, maka paru-paru perokok dan orang-orang yang berada di dekatnya akan terkena sedikitnya 43 zat yang diketahui menyebabkan kanker. Selain itu, dari 4000 zat kimia tersebut terdapat setidaknya 400 zat kimia beracun dalam sebatang rokok.

Nikotin merupakan salah satu bahan kimia utama dalam sebatang rokok. Nikotin merupakan zat yang sangat adiktif, yang berarti akan membuat Anda memiliki ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan. Asap yang mengandung nikotin dihirup ke dalam paru-paru, dan nikotin mencapai otak Anda hanya dalam waktu enam detik.

Nikotin dalam dosis besar berfungsi sebagai depresan, menghambat aliran sinyal antara sel saraf. Dalam dosis yang lebih besar, itu adalah racun mematikan, yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah, dan hormon.

Rizki Amallia mengatakan...

Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok
~ Pengaruh bagi tubuh manusia :
menyebabkan kecanduan / ketergantungan
merusak jaringan otak
menyebabkan darah cepat membeku
mengeraskan dinding arteri

Unknown mengatakan...

Ketika rokok merokok, nikotin kaya darah lewat dari paru-paru ke otak tujuh detik dan segera merangsang rilis dari banyak utusan kimia termasuk asetilkolin, norepinefrin, adrenalin, vasopresin, arginin, dopamin, agen autocrine, dan beta-endorphin. Rilis ini neurotransmiter dan hormon bertanggung jawab untuk sebagian besar dari efek nikotin. Nikotin muncul untuk meningkatkan konsentrasi dan memori berkat peningkatan asetilkolin. Juga tampaknya untuk meningkatkan kewaspadaan karena untuk meningkatkan asetilkolin dan norepinefrin. Gairah meningkat sebesar peningkatan norepinefrin. Sakit dikurangi dengan meningkatkan asetilkolin dan beta-endorphin. Kecemasan dikurangi oleh peningkatan beta-endorphin. Nikotin juga meluas durasi efek positif dari dopamin dan meningkatkan kepekaan dalam sistem penghargaan otak. Kebanyakan rokok (dalam asap yang dihirup) berisi 1-3 miligram nikotin.Penelitian menunjukkan bahwa, ketika perokok ingin mencapai efek yang merangsang, mereka mengambil puff cepat pendek, yang menghasilkan tingkat rendah darah nikotin. Ini merangsang saraf transmisi. Ketika mereka ingin bersantai, mereka mengambil Puff yang mendalam, yang menghasilkan tingkat tinggi darah nikotin, yang menekan bagian impuls syaraf, menghasilkan efek obat penenang ringan. Pada dosis rendah, nikotin potently meningkatkan tindakan norepinefrin dan dopamin di otak, menyebabkan efek obat yang khas dari orang-orang psychostimulants. Pada dosis yang lebih tinggi, nikotin meningkatkan efek serotonin dan opiate aktivitas, menghasilkan efek menenangkan, sakit-membunuh. Nikotin unik dibandingkan dengan kebanyakan obat-obatan, karena profil yang berubah dari stimulan obat/sakit pembunuh dalam meningkatkan dosis dan penggunaan. (Obat lain yang sama adalah etanol.)

Secara teknis, nikotin bukanlah secara signifikan kecanduan, nikotin yang dikelola sendiri tidak menghasilkan signifikan memperkuat properti. Namun, hanya setelah coadministration dengan MAOI, seperti yang ditemukan di tembakau, nikotin menghasilkan sensitisasi perilaku yang signifikan, ukuran kecanduan potensial. Ini sangat mirip berlaku amphetamine.




struktur nikotin dapat di lihat pada link berikut :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/98/Nikotin2.png