Matakuliah :
Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( 26 november 2012 )
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( 26 november 2012 )
1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam
yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul
yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawab:
suatu senyawa bahan alam yang tidak
punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki
potensi aktifitas biologis tinggi dengan bantuan bakteri dan enzim. Misalnya fermentasi biji kakao,
Fermentasi pada biji kakao terjadi dalam dua
tahap yaitu fermentasi anaerob dan fermentasi aerob. Keberadaan asam sitrat
membuat lingkungan pulp menjadi asam sehingga akan menginisiasi pertumbuhan
ragi dan terjadi fermentasi secara anaerob. Fermentasi aerob diinisiasi oleh
bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat. Produk fermentasi yang dihasilkan
berupa etanol, asam laktat, dan asam asetat yang akan berdifusi ke dalam biji
dan membuat biji tidak berkecambah. Selama fermentasi terjadi pula aktivitas
enzimatik, enzim yang terlibat adalah endoprotease, aminopeptidase,
karboksipeptidase, invertase (kotiledon dan pulp), polifenol oksidase dan
glikosidase. Enzim-enzim ini berperan dalam pembentukan prekursor cita rasa dan
degradasi pigmen selama fermentasi. Prekursor cita rasa (asam amino, peptida dan
gula pereduksi) membentuk komponen cita rasa di bawah reaksi Maillard (reaksi
pencoklatan non-enzimatis) selama penyangraian.
Biji coklat memiliki
kandungan alkanoid yang menyebabkan rasanya menjadi pahit. Selain itu biji coklat
juga mengandung protein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. 9% Protein yang
terkandung dalam biji coklat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, asam
amino triptofan dalam jumlah besar.
Manfaat
coklat bagi kesehatan tentu juga sangat
beragam.
2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi
biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat
disintesis di laboratorium
Jawab:
Minyak
daun cengkeh (clove leaf oil), Komponen utama minyak daun cengkeh adalah
euganol. Pada masa jatuhnya hrga cengkeh, banyak pohon cengkeh tidak dirawat
dan akhirnya mati. Sebenarnya daun cengkeh (yang gugur dapat dijadikan sumber
pendapatan petani yang cukup lumayan yaitu dengan mengambil minyaknya. Apabila
penggunaan minyak daun cengkeh di perluas, maka potensi pohon cengkeh akan
meningkat dan kesejahteraan petani
cengkeh dapat ditingkatkan. Sehingga petani cengkeh tidak perlu harus
melantarkan kebon mereka. Euganol dapat dikonversi menjadi turunan o-hidroksi
asetofenon, benzaldehid atau turunan asam benzoat. Ketiga senyawa tersebut
adalah bahan utama sintesis flavonoid melalui vanilin sebagai zat antara.
Berdasarkan pengalaman dilaboratorium, hasil redistilasi minyak daun cengkeh
kotor (berwarna kecoklatan) menghasilkan destilat (minyak daun cengkeh bersih)
sekitar 90%. Destilat ini mengandung 80% euganol. Sehingga satu ton minyak daun
cengkeh kotor menghasilkan 900kg minyak daun cengkeh bersih dan dapat diisolasi
720 kg euganol.
3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan
purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan
senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab :
Isolasi bahan alam
dilakukan berdasarkan sifat bahan alam tersebut, dan dapat digolongkan menjadi
isolasi cara fisis dan isolasi cara kimia. Isolasi Cara Fisis, pada Isolasi cara
ini berdasarkan sifat fisik bahan alam, seperti kelarutan dan tekanan uap.
Isolasi berdasarkan perbedaan kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat
dilakukan dengan pelarut dingin atau pelarut panas. Isolasi dengan pelarut
dingin digunakan untuk mengisolasi bahan alam yang dapat larut dalam keadaan
dingin. Tekniknya dapat dilakukan dengan merendam sumber bahan alamnya dalam
pelarut tertentu selama beberapa lama (jam atau hari). Untuk bahan alam yang
larut dalam keadaan panas digunakan teknik isolasi secara kontinyu dengan alat
Soxhlet. Isolasi berdasarkan penurunan
tekanan uap dilakukan dengan cara destilasi uap. Cara ini digunakan untuk
senyawa yang tidak larut dalarn air, bertitik didih tinggi, mudah terurai
sebelum titik didihnya dan mudah menguap.Isolasi secara kimia, pada Isolasi
cara ini berdasarkan sifat kimia atau kereaktifan bahan alam terhadap pereaksi
tertentu. Bahan alam diisolasi melalui reaksi kimia dan dipisahkan dari senyawa
lain yang tidak bereaksi.
Alkaloid, alkaloid biasanya di isolasi
dari tumbuhannya dengan menggunakan metode ekstraksi. Pelarut yang digunakan
ketika mengekstraksi campuran senyawanya yaitu molekul air yang di asamkan.
Pelarut ini mampu melarutkan alkaloid sebagai garamnya. Selain itu dapat juga
membasakan bahan tumbuhan yang mengandung alkaloid dengan menambahkan natrium
karbonat biasanya yang terbentuk kemudian dapat diekstraksi dengan pelarut organik
seperti kloroform atau eter.
Flavonoid, Senyawa
flavonoid merupakan senyawa polar, kepolaran ini akan berbeda-beda terhadap
berbagai pelarut sehingga harus diperhatikan dengan menggunakan pelarut yang
sesuai kepolaran flavonoid yang akan diekstraksi. Umumnya flavonoid larut dalam
pelarut-pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetil
sulfoksida, dimetilformamida, air dan lain-lain. Dalam bentuk glikosida karena
adanya gula yang terikat pada flavonoid menyebabkan mudah larut dalam air, dan
dengan demikian campuran pelarut diatas dengan air merupakan pelarut yang lebih
baik untuk glikosidanya. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti
isoflavon, flavanon dan flavon serta flavonol yang termodifikasi, cenderung
lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform.Terpenoid,
pada terpenoid pelarut yang digunakan pada umumnya n-heksan, metanol,
kloroform, dan etil asetat. Streoid, Ekstraksi
steroid teripang dilakukan dengan dua tahap, yaitu ekstraksi lemak kemudian
dilanjutkan dengan ekstraksi steroid. Ekstraksi lemak dilakukan dengan pelarut
aseton dengan cara maserasi, selanjutnya dilakukan proses penyabunan dengan
menggunakan larutan KOH 1 M dan dilakukan refluks pada suhu 70⁰C selama 1 jam. Steroid diekstrak dengan menggunakan pelarut dietil
eter.Identifikasi keberadaan senyawa steroid pada teripang dilakukan dengan
reaksi warna menggunakan pereaksi liebermann burchard yang terdiri dari
kloroform, asam asetat anhidrid dan asam sulfat pekat.
4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila
senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal
– hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara
keseluruhan.
Jawab:
Kafein adalah
salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat di daun teh (Camelliasinensis),
biji kopi (Coffea arabica), dan biji coklat (Theobroma cacao)
(Coffeefag 2001). Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara
klinis, seperti menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos
terutama otot polos bronkus, dan stimulasi otot jantung. Berdasarkan efek
farmakologis tersebut seringkali kafein ditambahkan dalam jumlah tertentu ke
minuman suplemen. Efek samping dari penggunaan kafein secara berlebihan
(overdosis) dapat menyebabkan gugup, gelisah, tremor, insomnia, hiperestesia,
mual, dan kejang. Beberapa metode sudah dikembangkan dalam penentuan kadar
kafein. Metodemetode tersebut adalah metode titrasi ,spektrofotometri, kromatografi
gas dan kromatografi cair kinerja tinggi. Dibandingkan ketiga metode tersebut,
metode spektrofotometri merupakan metode yang relatif cepat, murah, dan umum
digunakan. Dalam perkembangannya spektrofotometri terbagi menjadi
spektrofotometri konvensional dan spektrofotometri derivatif. Metode
spektrofotometri konvensional misalnya penentuan kafein di dalam minuman, asam
askorbat pada sayuran, penentuan losartan di dalam sediaan farmasi, penentuan
total flavonoid dari ekstrak tanaman Brazilian
dan lain-lain Pengaruh matriks dan alat spektrofotometer yang berbeda
menyebabkan perbedaan hasil analisis. Oleh karena itu, untuk penentuan kafein
yang terkandung di dalam minuman suplemen dan ekstrak teh dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis Hitachi 2800 perlu dilakukan validasi atau pengujian
terhadap kinerja analitiknya. Pengujian kinerja analitik diperlukan untuk
menjamin keabsahan dan keakuratan data hasil analisis. Parameterparameter yang
digunakan antara lain linearitas, presisi, akurasi, limit deteksi, dan limit
kuantisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar