Jumat, 19 Oktober 2012

Flavonoid..


Kunyit (curcuma domestica)
Kunyit atau kunir sangat terkenal di Indonesia. Disamping digunakan untuk campuran masakan, kunyit juga digunakan sebagai campuran jamu untuk memperlancar air susu ibu yang baru melahirkan,  Kosmetik untuk menambah kecantikan kulit wanita (lulur) dan banyak lagi yang lainnya. Kunyit mengandung kurkumin cukup tinggi. Kurkumin selain pada kunyit terdapat pula pada empon-empon yang lain (temu lawak, temu ireng, dan lain-lain). Kurkumin dapat didegradasi menjadi feruloil metana dan asam ferulat. Dari kedua senyawa ini dapat diturunkan senyawa benzaldehid dengan bahan dasar sintetis flavonoid.

Jumat, 05 Oktober 2012

Alkaloid


Alkaloid adalah senyawa –senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, bersifat basa, dan struktur kimianya mempunyai sistem lingkar hetereosiklik dengan nitrogen sebagai hetero atomnya. Unsur-unsur penyusun alkaloid adalah hidrogen,nitrogen,dan oksigen.alkaloid yang struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada beberapa saja. Ada pula alkaloid yang mengandung unsur lain, selain keempat unsur yang telah disebutkan. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan senyawa ini disebut alkaloid.
Pada temperatur kamar, kebanyakan alkaloid berupa padatan. Bentuk alkaloid ada yang kristal dan amorf. Beberapa diantaranya berupa cairan, namun tidak banyak jumlahnya. Alkaloid yang padat pada umumnya berwarna putih atau tidak berwarna , tetapi ada pula yang berwarna kuning,misalnya berberina. Alkaloid padat sukar larut dalam air , tetapi larut dalam pelarut organik yang umum, seperti kloroform, alkohol, benzen dan eter. Sebaliknya garam-garam alkaloid mudah larut dalam air tetapi hanya sedikit larut dalam alkohol.
Kebanyakan alkaloid adalah amina tersier dan memiliki satu atau lebih atom karbon asimetris sehingga didalam larutan menunjukkan kerja optis. Alkaloid atau garam-garamnya banyak digunakan sebagai obat. Ada yang rasanya pahit dan bersifat sebagai toksik terhadap tubuh.

Kamis, 04 Oktober 2012

Flavonoid




Flavonoid (atau bioflavonoid ) (dari kata Latin flavus yang berarti kuning , warna mereka di alam) adalah kelas tanaman metabolit sekunder .
Flavonoid yang disebut sebagai vitamin P (mungkin karena efek mereka pada permeabilitas vaskuler kapiler) dari pertengahan 1930-an sampai awal 50-an, namun istilah sejak jatuh dari penggunaan. 
Menurut IUPAC nomenklatur, mereka dapat diklasifikasikan menjadi:    
§   flavon , berasal dari 2-fenil -4-chromen satu (2 - fenil -1,4 - benzopyrone ) Struktur (contoh: quercetin , rutin ).
§   isoflavonoids , berasal dari 3-fenil -4-chromen satu (3-fenil-1, 4 - benzopyrone ) struktur
§   neoflavonoids , berasal dari 4-fenil coumarine (4-fenil-1, 2 - benzopyrone ) struktur.
Flavonoid, array yang menakjubkan lebih dari 6.000 zat yang berbeda ditemukan di hampir semua tanaman, bertanggung jawab untuk banyak warna tanaman yang menyilaukan kita dengan nuansa cemerlang mereka kuning, oranye, dan merah. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kandungan flavonoid dari makanan, termasuk praktek-praktek pertanian, faktor lingkungan, pemasakan, pengolahan, penyimpanan, dan memasak. Yang terbaik untuk mengkonsumsi nutrisi ini langsung dari makanan sebagai bagian dari variasi makanan, bukan melalui suplemen makanan, sebagai efektivitas flavonoid yang terisolasi tidak jelas. Memasak, pengolahan, dan lingkungan keasaman tinggi semua mengurangi jumlah flavonoid dalam makanan.